Banyak perusahaan membeli green power (seperti Renewable Energy Certificate / REC atau Guarantee of Origin / GO) dan mengklaim bahwa emisinya turun — padahal tidak selalu benar.
Dokumen ini bertujuan:
Menjelaskan perbedaan antara klaim finansial dan realitas fisik konsumsi listrik.
Memperjelas kapan pembelian “green power” boleh atau tidak boleh digunakan dalam pelaporan GHG.
⚡ 2. Apa itu “Green Power Purchase”?
➡️ Tidak ada definisi baku.
Biasanya hanya kontrak finansial atau sertifikat yang menyatakan bahwa 1 MWh listrik dari sumber terbarukan sudah masuk ke jaringan listrik (grid).
Namun listrik yang kamu pakai tidak berasal langsung dari sumber itu karena semua energi bercampur di grid.
Kesimpulan:
“Membeli green power tidak sama dengan menggunakan listrik hijau.”
🧾 3. Apa itu REC dan GO?
REC (Renewable Energy Certificate) dan GO (Guarantee of Origin) adalah catatan administratif bahwa 1 MWh listrik terbarukan sudah dihasilkan dan disalurkan ke jaringan.
Awalnya dibuat untuk kepatuhan regulasi (RPS – Renewable Portfolio Standard), bukan untuk konsumsi sukarela.
Di pasar sukarela, RECs sering dijual ke perusahaan sebagai bukti “menggunakan energi hijau” — padahal tidak ada kaitan fisik dengan konsumsi aktual.
🧮 4. Apakah membeli REC/GO berarti kita pakai energi terbarukan?
➡️ Tidak.
Karena listrik di grid bersifat campuran (PLTU, PLTA, PLTS, dll).
Pembelian REC tidak mengubah realitas fisik konsumsi listrikmu.
Jadi, REC hanya dokumen finansial, bukan energi aktual.
📊 5. Apakah RECs/GO bisa digunakan untuk perhitungan GHG?
➡️ Tidak cocok untuk akuntansi GHG.
Mereka tidak menyebabkan berkurangnya emisi.
Tidak punya nilai “konsekuensial” (tidak menyebabkan dampak iklim nyata).
Hanya mencatat produksi listrik, bukan pengurangan CO₂.
🏢 6. Apakah boleh dipakai dalam jejak karbon perusahaan (carbon footprint)?
➡️ Tidak.
REC/GO tidak mengubah emisi aktual yang berasal dari konsumsi listrik.
Laporan GHG perusahaan seharusnya mencerminkan emisi fisik yang benar-benar terjadi, bukan transaksi finansial.
❌ 7. Apakah RECs/GO bisa dipakai untuk klaim “Net Zero” atau “Carbon Neutral”?
➡️ Tidak boleh.
Karena pasar sukarela REC/GO tidak menambah investasi energi terbarukan baru (tidak additional).
Jadi, tidak ada reduksi emisi yang nyata.
Menggunakan REC/GO untuk klaim “net zero” dianggap menyesatkan (greenwashing).
Green-e® sendiri melarang penggunaannya untuk klaim “carbon neutrality”.
🔍 8. Metode yang Tepat untuk Menghitung Scope 2
Gunakan location-based method, bukan market-based method.
Location-based = emisi dihitung berdasarkan faktor emisi grid di lokasi operasi.
Market-based = menggunakan faktor emisi “kontrak” (REC/GO), tapi ini cacat metodologis karena tidak mencerminkan konsumsi aktual.
💰 9. Mengapa RECs/GO Murah?
Karena:
Pasokannya jauh lebih besar dari permintaan.
Tidak ada nilai tambah (tidak additional).
Harga hanya menutupi biaya administrasi dan marketing.
⚖️ 10. Apakah Verifikasi RECs/GO Menjamin Dampak Lingkungan?
➡️ Tidak.
Verifikasi hanya memastikan tidak ada duplikasi (double issuance).
Tidak menjamin:
tambahanitas,
permanensi,
dampak sosial/ekologis,
atau pengurangan GHG yang nyata.
⚡ 11. Perbedaan REC/GO vs. Carbon Offset
| Aspek | REC/GO | Carbon Offset |
|---|---|---|
| Unit | 1 MWh listrik terbarukan | 1 ton CO₂e direduksi/diserap |
| Fungsi | Catatan administratif | Bukti pengurangan emisi |
| Additionality | Tidak ada | Harus ada |
| Dampak GHG | Tidak langsung | Langsung & terukur |
🔁 12. Apakah beli REC/GO meningkatkan kapasitas energi terbarukan?
➡️ Tidak.
Riset menunjukkan pembelian RECs/GO tidak mempengaruhi investasi energi baru — karena suplai melebihi permintaan dan harganya terlalu rendah untuk mendorong pembangunan pembangkit baru.
💡 13. Apa yang Sebaiknya Dilakukan Perusahaan?
Gunakan listrik hijau secara fisik, misalnya:
Beli langsung dari PLTS lokal (onsite/offsite PPA),
Pasang panel surya sendiri,
Dukung proyek karbon offset yang additional dan terverifikasi.
Gunakan pendekatan konsekuensial (impact-based accounting) bila ingin klaim iklim yang sah.
📘 14. Pesan Intinya
RECs dan GOs tidak mencerminkan pengurangan emisi nyata.
Klaim “carbon neutrality” berdasarkan pembelian sertifikat ini tidak valid secara ilmiah maupun akuntansi GHG.